PERCEPATAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI, DISTRANS SULBAR GELAR FGD DI KABUPATEN MAMUJU TENGAH.

MATENG, Berita Pemda Mamuju Tengah . Dinas Transmigrasi (Distrans) Sulbar menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyatukan persepsi dalam percepatan pengembangan kawasan Transmigrasi, cahaya baru berdaya saing, dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Mamuju Tengah, Selasa, 26 Maret 2024.

Dihadiri Direktur Jendral Pembangunan dan pengembangan Kawasan Transmigrasi, Ir. Danton Ginting Munthe, MM; Direktur Pengembangan kawasan transmigrasi, Rajumber; Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju Tengah, Askary; Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, Ibrahim; Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Mamuju Tengah, Muhammadiyah; Kepala Bidang Fasilitasi Pertanahan dan Pelatihan Prov. Sulbar, Muhammad, dan sejumlah Kepala OPD Kabupaten Mamuju Tengah, serta undangan lainnya.

Dalam FGD tersebut, Direktur Jendral Pembangunan dan pengembangan Kawasan Transmigrasi, Ir. Danton Ginting Munthe, menyampaikan bahwa pemenuhan target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) untuk kawasan Transmigrasi di Tobadak Mamuju Tengah (Mateng).

Tahun 2019 telah diusulkan kawasan- kawasan Transmigrasi untuk masuk dalam RPJM Nasional 2020-2024. Transmigrasi Tobadak masuk sebagai kawasan Transmigrasi dalam prioritas Nasional, diantara 52 Kawasan Transmigrasi lainnya. Dari Tujuh kawasan transmigrasi yang ditargetkan menjadi berdaya saing pada tahun ini salah satunya adalah kawasan Tobadak.

“RPJM Nasional 2020-2024 segera berakhir ditahun ini. Maka dengan itu, akan selalu melakukan penilaian indeks perkembangan Transmigarsi dan diharapkan telah tercapai target RPJMN kita, untuk kawasan Transmigrasi khususnya ditobadak ini,” harap Danton.

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju Tengah, Askary, mengutarakan bahwa sebagai Otonomi baru, Mamuju Tengah, ada 80 persen warga dari Transmigrasi. Diperlukannya kolaborasi dengan stakholder terkait baik dari Kabupaten, Provinsi maupun Pusat, dan memanfaatkan semua potensi agar RPJM telah tercapai .

“Sebab ada beberapa pemicu atau pemantik indikator Tobadak Empat yaitu, akses infrastruktur dan disilibitas,” ujar Askary.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, Ibrahim, menyampaikan bahwa bagaimana memberikan pengalaman atau menambah skill ketrampilan bagi Calon Manajer Lini Bisnis BUMDES Desa sehingga dapat lebih inovatif lagi. Dan bisa membawa pengaruh positif kepada warga agar dapat berkereasi untuk mengembangkan desanya masing-masing. Dengan mengembangkan BUMDES yang ada di Desa.

“Setiap Desa Sulawesi Barat termasuk Kabupaten Mamuju Tengah, memiliki potensi lahan minimal Dua Hektar per Desa yang bisa dimanfaatkan dan kita kelola menjadi lahan perkebunan atau bidang usaha-usaha lainnya,” ujarnya.

Ibrahim, menambahkan, masih ada beberapa Desa yang belum terjangkau jaringan wifi karena itu kami ditugaskan oleh Pj Gubernur Sulbar untuk melakukan pendataan, desa-desa kawasan yang belum terjangkau jaringan wifi untuk segera diusulkan, tidak ada lagi yang blank spot area, sehingga warga bisa mengakses informasi secara lebih luas.

“Untuk memenuhi semua aspek yang dipersyaratkan dalam mencapai status kawasan berdaya saing kami akan selalu berkolaborasi dengan semua pihak. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang koordinasi dan integrasi lintas sektor ketransmigrasian.